Semoga Allah Yang Maha Mendengar, Maha
Menatap, Maha Menyaksikan segalanya, Maha Tahu keadaan hati kita,
Mengkaruniakan kepada kita hati yang lapang, hati yang bening, hati yang
tentram, dan membimbing kita agar menjadi pribadi yang menentramkan, melapangkan
dan menjadi jalan keluar dari segala kesempitan. Amin.
Saudara sekalian, banyak orang yang
takut dengan penyakit SARS, demam berdarah, kanker, dan jantung. Padahal yang
membunuh paling banyak manusia, kebahagian manusia, adalah penyakit kecemasan.
Siapapun yang hidup di dunia ini dan tidak berhasil lepas dari kecemasan, maka
apapun yang ada, tidak akan bisa dinikmati.
Cemas dan gelisah ada yang boleh bahkan
berpahala, tetapi ada yang menjadi dosa. Cemas yang bagus adalah cemas kalau
shalat kita tidak diterima, amal tidak ikhlas, takut tidak bisa membahagiakan
suami, takut tidak bisa mendidik anak, takut ilmu tidak bisa diamalkan, cemas
mati tidak khusnul khatimah dan itu
semua bagus. Yang merasakan cemas seperti itu ternyata hanya sedikit.
Saudara sekalian, lebih baik banyak
uang, tetapi hati tenang daripada tidak punya uang hati gelisah. Lebih baik
hidup bahagia dari pada hidup menderita. Mari kita kupas apa yang membuat orang
menjadi gelisah.
1.
Banyak Hutang
Orang yang banyak hutang, mudah untuk berbohong kalau sudah waktunya
ditagih sedangkan uang tidak ada. Dunia menjadi sempit, ide (maaf) licik sering
terbit dari pikiran kita. Maka harus hati-hati, kalau ingin hidup bahagia
jangan berhutang. Kecuali hutang yang tidak menjadi jeratan bagi kita,
melainkan menambah produktifitas. Nabi Muhammad diberi modal oleh Siti
Khatidjah. Masyarakat untung, Nabi Muhammad untung, Siti Khatidjah untung.
Inilah yang membuat hati menjadi tenang. Budaya berhutang, budaya hidup penuh
dengan ketegangan dan membebani diri.
Semakin banyak bohong, orang menjadi tidak jujur dan semakin banyak yang
harus disembunyikan, sehingga harus membuat benteng supaya tidak diketahui
orang lain. Para pembohong tidak akan pernah nyaman hidupnya. Jika ingin hidup
bahagia jadilah orang yang jujur. Tampil apa adanya menjadikan hidup lebih
ringan.
2. Banyak Keinginan
Semakin banyak keinginan duniawi, maka semakin tegang dalam hidup ini.
Berbahagialah orang-orang yang sedikit keinginan dunianya, dan banyak keinginan
akhiratnya. La in syakartum la
aziidannakum- Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah
nikmat kepadamu. Jauh sebelum kita lahir, rejeki untuk kita sudah dibagikan.
Kalau kita bekerja jujur, bekerja keras, otak cerdas, hati ikhlas, maka akan
ketemulah jatah rezeki kita. Kalau kita sudah bisa mengendalikan keinginan
duniawi dan beralih kepada keinginan lebih untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT, insyaAllah hati akan semakin tenang.
3. 3. Ambisius
Apapun keinginan yang tidak digantungkan kepada Allah SWT, Alaa bi dzikrillaahi tathma-innul quluub-
( Ingatlah hanya dengan mengingat Allah
hati menjadi tentram ). Hati akan menjadi tenang, tentram, yakin sambil gigih
di jalan Allah SWT. Kegigihan dan ambisi yang salah justru akan menambah
kecemasan kita. Mempunyai harta, pangkat, kedudukan, penampilan, apabila tidak
berhasil menjadi lebih dekat kepada Allah SWT, maka akan stress.
Orang yang pendengki akan gelisah hidupnya. Pendengki itu semakin orang
meraih kedudukan, maka dia semakin tegang dalam hidupnya. Orang lain semakin
banyak rezekinya, maka dia semakin naik emosinya. Seharusnya terserah Allah,
karena baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Orang yang tidak
mendengki senang kepada kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada orang lain.
5. Orang Sombong /
Emosional
Orang yang sombong dan mudah marah akan lelah hidupnya, karena sensitif
dan mudah tersinggung. Orang yang tidak emosional ketika ada masalah dia akan
menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Oleh
karena itu kalau pribadi-pribadi yang tenang memimpin, rakyat akan terbawa
tenang. Berarti ketenangan hanya milik orang yang kokoh imannya. Semakin lemah
iman, maka semakin gelisah. Tenang itu datang dari kokohnya iman dan yakin
kepada Allah.
Supaya iman menjadi kuat, kuncinya
adalah faham dengan ilmu. Usahakan untuk mencari ilmu yang wajib yaitu ilmu
untuk semakin mengenal, dekat, dan dicintai Allah. Kita harus mencari dan
berkorban berapapun biaya untuk mencari ilmu, karena mencari ilmu itu
investasi.
Mudah-mudahan
hidup menjadi tenang, berbekal iman dan ilmu serta pengamalannya. InsyaAllah
kita mendapatkan dunia dan akhirat dengan ketenangan, Amin. Alhamdulillaahirobbil’alamin
Baca Juga yang ini : PANCARAN PRIBADI BERSIH HATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar